Misteri Shalat Shubuh

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:DR. Raghib As-Sirjani
Dibalik pelaksanaan dua rekaat di ambang fajar, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang, bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika mereka terlambat shalat Subuh dalam penaklukan benteng Tastar. "Tragedi" ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya.

Dr. Raghib As-Sirjani, penulis buku "Misteri shalat Subuh" pernah sangat bingung Dan bertanya dalam hati, ³Bagaimana mungkin agama Allah akan kokoh berdiri di atas muka bumi ini di tangan orang-orang yang melalaikan kewajibannya kepada Allah?² Mengapa beliau sampai punya pertanyaan demikian?

Ceritanya, suatu ketika, Dr. Raghib menemui seorang ustadz (da¹I) yang ceramahnya begitu memukau Dan menanyakan perihal penyebab da¹I itu jarang shalat Subuh berjamaah di masjid. Pertanyaan ini diajukan, setelah sebelumnya beliau mengamati langsung beberapa hari dan ikut shalat Subuh di masjid dekat rumah si da'i, namun tidak melihat sang da¹I shalat Subuh di situ.

Mendapat pertanyaan demikian, sang da¹I dengan enteng Dan tanpa rasa malu menjawab pertanyaan Dr. Raghib: ³Maafkan saya, semoga Allah mengampuni saya Dan mengampuni Anda. Kondisi saya sangat sulit. Pagi-pagi saya sudah mulai kerja, sementara tidur agak terlambat. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.² Mendengar jawaban seperti itu, kontan saja hati beliau bergejolak, jiwanya terasa sempit Dan tenggorokkannya terasa tersumbat.

Akhirnya, dari kejadian itu beliau termotivasi untuk segera menulis sebuah buku tentang hikmah di balik shalat Subuh, yang kemudian ­atas kehendak Allah swt.­ buku itu (Misteri shalat Subuh) menjadi Best Seller.

Makna Ujian

Ungkapan lidah sering tak sesuai dengan keyakinan hati, Dan beribu ucapan tidak sesuai dengan amal perbuatan. Mukmin yang benar Dan jujur adalah yang sesuai antara perkataan dengan perbuatannya. Sedangkan orang munafik, secara lahiriah kelihatan bagus Dan bersih, namun hatinya keras bagaikan batu, bahkan lebih keras lagi.

Allah swt. Maha Mengetahui apa yang terlintas dalam hati manusia. Mengetahui Mata yang tidak jujur Dan segala yang tersembunyi dalam dada. Mengetahui yang munafik dari yang mukmin, serta mengetahui yang dusta dari yang jujur.

Namun, atas kehendak-Nya, Dia berhak memberikan ujian-ujian tertentu, untuk mengetahui rahasia hati yang tersembunyi dalam setiap jiwa; serta menunjukkan siapa yang hanya berbicara tanpa melaksanakan apa yang IA katakan; atau menyakini sesuatu, tapi tidak merealisasikannya.

Tujuan ditampakkannya rahasia hati itu karena Allah swt. Ingin menegakkan hujjah (alasan) atas manusia, agar di Hari kiamat nanti tidak Ada seorang pun yang merasa terzalimi Dan teraniaya. Mereka diberi ujian, akan tetapi sebagian besar gagal dalam ujian tersebut. Lebih dari itu, melalui ujian, Allah swt. Ingin membersihkan barisan orang-orang mukmin dari orang-orang munafik. Sebab, bercampurnya orang mukmin dengan orang munafik akan melemahkan barisan, menyebabkan kegoncangan, Dan mengakibatkan kekalahan serta kehancuran.

Ujian merupakan sunnah ilahiyah Dan sebagai standar bagi semua manusia tanpa kecuali, yang berlaku sejak Adam a.s. Diciptakan hingga Hari kiamat kelak.

Allah swt. Berfirman dalam kitab-Nya: ³Alif lam mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ³Kami telah beriman², sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar Dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.² (QS. Al-¹Ankabut [29]: 1-3).

Ujian dari Allah swt. Tidak sedikit jumlahnya, Dan berlaku terus-menerus sejak manusia mendapat beban syariat, sampai tibanya kematian. Jihad fisabilillah merupakan ujian, bahkan sebagai ujian yang sangat berat. Namun, bukan mustahil dilakukan karena orang-orang mukmin bisa Lulus dalam ujian itu. Sedangkan orang-orang munafik, tidak akan Lulus. Infak di jalan Allah swt. Adalah ujian. Ujian ini sulit, tetapi bukan sesuatu yang mustahil.

Orang mukmin mampu melaksanakannya, sementara orang munafik tidak akan mampu Begitu pula, bersikap baik terhadap sesama manusia juga ujian; menahan amarah juga ujian; rida dengan hukum Allah swt. Juga ujian; berbuat baik kepada orang tua pun ujian, Dan seterusnya.

Ujian memiliki variasi tingkat kesulitan. Seorang mukmin harus Lulus dalam semua ujian itu untuk membuktikan kebenaran imannya, Dan untuk menyelaraskan antara lisan Dan hatinya.

shalat Subuh, Ujian Terberat

Inilah ujian yang sesungguhnya. Ujian yang sangat sulit, namun bukan satu hal yang mustahil. Nilai tertinggi dalam ujian ini ­bagi seorang laki-laki­ adalah shalat Subuh secara rutin berjamaah di masjid. Sedangkan bagi wanita, shalat Subuh tepat pada waktunya di rumah. Setiap orang dianggap gagal dalam ujian penting ini, manakala mereka shalat tidak tepat waktu, sesuai yang telah ditetapkan Allah swt.

Sikap manusia dalam menunaikan shalat wajib cukup beragam. Ada yang mengerjakan sebagian shalatnya di masjid, namun meninggalkan sebagian yang lain. Ada pula yang melaksanakan shalat sebelum habis waktunya, namun dikerjakan di rumah. Dan, Ada pula sebagian orang yang mengerjakan shalat ketika hampir habis Batas waktunya (dengan tergesa-gesa). Yang terbaik di antara mereka adalah yang mengerjakan shalat wajib secara berjamaah di mushala/masjid pada awal waktu.

Rasulullah saw. Telah membuat klasifikasi yang dijadikan sebagai tolok ukur untuk membedakan antara orang mukmin dengan orang munafik. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., IA berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda: ³Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya¹ Dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak.² (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Apabila Rasulullah saw. meragukan keimanan seseorang, beliau akan menelitinya pada saat shalat Subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi shalat Subuh (di masjid), maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati.

Di balik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar ini, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Rasulullah saw. sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu hari, mereka terlambat shalat Subuh dalam penaklulkan benteng Tastar.

³Kejadian² ini membuat seorang sahabat, Anas bin Malik selalu menangis bila mengingatnya. Yang menarik, ternyata Subuh juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum ŒAd, Tsamud, dan kaum pendurhaka lainnya, dilibas azab Allah swt. pada waktu Subuh.

Seorang penguasa Yahudi pernah menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam, kecuali pada satu hal, yaitu bila jumlah jamaah shalat Subuh mencapai jumlah jamaah shalat Jumat. Memang, tanpa shalat Subuh, umat Islam tidak lagi berwibawa. Tak selayaknya kaum muslimin mengharapkan kemuliaan, kehormatan, dan kejayaan, bila mereka tidak memperhatikan shalat ini.

Bagaimana orang-orang muslim tidur di waktu Subuh, lalu dia berdoa pada waktu Dhuha atau waktu Zhuhur atau waktu sore hari (Ashar), memohon kemenangan, keteguhan dan kejayaan di muka bumi. Bagaimana mungkin?

Sesungguhnya agama ini tidak akan mendapatkan kemenangan, kecuali telah terpenuhi semua syarat-syaratnya. Yaitu dengan melaksanakan ibadah, konsekuen dengan akidah, berakhlak mulia, mengikuti ajaran-Nya, tidak melanggar larangan-Nya, dan tidak sedikit pun meninggalkannya, baik yang sepele apalagi yang sangat penting.

Subhanallah! Allah swt. akan mengubah apa yang terjadi di muka bumi ini dari kegelapan menjadi keadilan, dari kerusakan menuju kebaikan. Semua itu terjadi pada waktu yang mulia, ialah waktu Subuh. Berhati-hatilah, jangan sampai tertidur pada saat yang mulia ini. Allah swt akan memberikan jaminan kepada orang yang menjaga shalat Subuhnya, yaitu terbebas dari siksa neraka jahanam. Diriwayatkan dari Ammarah bin Ruwainah r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: ³Tidak akan masuk neraka, orang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari.² (HR. Muslim).

shalat Subuh merupakan hadiah dari Allah swt., tidak diberikan, kecuali kepada orang-orang yang taat lagi bertaubat. Hati yang diisi dengan cinta kemaksiatan, bagaimana mungkin akan bangun untuk shalat Subuh? Hati yang tertutup dosa, bagaimana mungkin akan terpengaruh oleh hadist-hadist yang berbicara tentang keutamaan shalat Subuh?

Orang munafik tidak mengetahui kebaikan yang terkandung dalam shalat Subuh berjamaah di masjid. Sekiranya mereka mengetahui kebaikan yang ada di dalamnya, niscaya mereka akan pergi ke masjid, bagaimanapun kondisinya, seperti sabda Rasulullah saw.: ³Maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak.²

Coba kita bayangkan ketika ada seorang laki-laki yang tidak mampu berjalan, tidak ada orang yang membantu memapahnya. Dalam kondisi yang sedemikian rupa, ia bersikeras mendatangi masjid dengan merangkak dan merayap di atas tanah untuk mendapatkan kebaikan yang terkandung dalam shalat Subuh berjamaah Sekiranya kita saksikan ada orang yang meninggalkan shalat Subuh berjamaah di masjid (dengan sengaja), maka kita akan mengetahui betapa besar musibah yang telah menimpanya.

Tentu saja, tulisan ini bukan untuk menuduh orang-orang yang tidak menegakkan shalat Subuh di masjid dengan sebutan munafik. Allah swt Maha Tahu akan kondisi setiap muslim. Namun, sebaiknya hal ini dapat dijadikan sebagai bahan koreksi bagi setiap individu (kita), orang-orang yang kita cintai, anak-anak, serta sahabat-sahabat kita. Sudahkah kita shalat Subuh berjamaah di masjid/musalla secara istiqomah?

Jika seseorang meninggalkan shalat Subuh dengan sengaja, maka kesengajaan tersebut adalah bukti nyata dari sifat kemunafikan. Barang siapa yang pada dirinya terdapat sifat ini, maka segeralah bermuhasabah (intropeksi diri) dan bertaubat. Mengapa? Karena dikhawatirkan akhir hayat yang buruk (su¹ul khatimah) akan menimpanya. Nauzubillah minzalik!

4 komentar:

  1. Sholat subuh memang penuh misteri.

    BalasHapus
  2. luar biasa kang.... berat tapi mulya.insya ALLAH....

    BalasHapus
  3. bagus nihh buku saya suka sekaliii... cara dia menuturkan sangat mudah di cerna dan tidak berat. cuma kalo boleh kang, ada koleksi lainnya gak yah?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.