Turut Berduka Cita ...







Assalamu'alaikum,



Sebuah ungkapan yang mestinya sakit namun ternyata tetap harus saya sampaikan. Ya ... "Turut berduka cita atas hilangnya akhlak dan moralitas bangsa".



Cukup aneh memang jika kita menyikapi banyak hal yang terjadi pada beberapa hari terakhir ini. Masih ingat dengan pernikahan Aa Gym dengan Teh Rini (istri beliau yang kedua, red) ? atau pasti kita juga masih ingat dengan banyaknya pemberitaan mengenai video mesumnya seorang anggota DPR akhir-akhir ini?

Ya, dua hal dari dua sisi yang berbeda semestinya bisa disikapi dengan
adil memang, namun kenyataannya ternyata masih banyak diantara kita
yang memandang lain akan hal ini, mereka menyamaratakan sesuatu yang
padahal sebetulnya berada pada 2 kutub yang berlainan.

Cukup disesalkan ketika banyak kalangan dari anggota Dewan yang
menyampaikan rasa simpatinya terhadap apa yang terjadi pada rekan
mereka. Mereka bilang bahwa yang terjadi pada rekan sesama anggota
Dewan itu layaknya hal yang lumrah ... biasa saja ... Naudzubillah.

Padahal jelas-jelas seandainya mereka benar-benar sebagai anggota Dewan
yang notabene berpendidikan, berasal dari kalangan orang terpelajar,
dengan setumpuk gelar yang beriring didepan maupun belakang namanya.
Maka seharusnya mereka tahu bahwa perbuatan itu adalah jinah.
Sesuatu yang amat sangat buruk sekali dihadapan Alloh, bahkan dosa yang
ditanggungpun tak ternilai dan tak terhingga besarnya untuk mendapatkan
ampunan dari-Nya.

Tetapi mengapa sebuah opini malah terlontar ketika mereka menyikapi
atas pa yang terjadi pada rekan mereka itu dengan menyamakan yang
terjadi pada seorang Aa Gym ???



"Apa bedanya dengan Aa Gym ?, Bedanya kan cuma kalo Aa Gym terbuka (ke publik, red) sedangkan kalo dia tertutup", ujarnya. (Ini diunkapkan oleh seorang anggota DPR pada Detik.com beberapa hari yang lalu)



Ya Alloh ...., saya hanya bisa mengelus dada ketika membaca ungkapan dia itu. Poligami
tak ada larangan dalam Islam serta tidak pernah menyalahi Norma namun
mengapa disamaratakan dengan sesuatu perbuatan yang amat sangat rendah.

Ini mestinya menjadi perhatian dan tentunya pula mengundang sebuah
pertanyaan, "Apakah masih ada secuil akhlak dari para anggota Dewan
tersebut, yang notabene mereka katanya para orang pilihan yang
dijadikan wakil rakyat ???".









Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.