From Hero to Zero?

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Dengan tegap, Kstaria Baja Hitam itu berbalik dan melangkah, diiringi dengan ledakan dahsyat serta hancurnya tubuh musuhnya berkeping-keping. Tusukan pedang mataharinya telah mampu menghancurleburkan satu lagi monster jahat yang telah mengganggu kedamaian di bumi ini.

Namun baru beberapa langkah ia berjalan, ternyata kepingan tubuh monster jahat itu malah kembali bersatu. Dan kini berubah menjadi monster raksasa. Ia hadir dengan kekuatan yang baru, dengan ukuran  yang jauh lebih besar dan juga dengan senjata yang lebih lengkap.

Lalu apa yang terjadi?

Ini memang hanya sebuah cuplikan cerita heroik yang biasa menjadi tontonan bahkan menjadi idola waktu kecil dulu. Namun ternyata dari sini tak hanya menjadi sebuah kisah semata. Ada hikmah yang dapat kita ambil daripadanya.

Semestinya memang ada sebuah renungan, ketika kita mencoba memaknai satu demi satu alur dan peran tokoh dalam cerita diatas.

Andaikan kita adalah ia sang ksatria baja hitam yang telah Alloh berikan kekuatan untuk mampu mengalahkan seorang monster jahat berupa hawa nafsu saat kemarin di bulan Ramadhan yang baru saja berlalu. Hingga akhirnya kita mampu mengalahkannya dan kita menggapai panji kemenangan di 1 syawal. Namun, dengan atau tanpa kita sadari hawa nafsu tersebut ternyata tidak seutuhnya hancur dan berlalu seiring berlalunya Ramadhan Al Mubarak.

Ketika panji-panji kemenangan diraih, ia sang hawa nafsu itu malah kembali bersatu padu menghimpun kekuatan baru dan menjelma menjadi sesosok hawa nafsu raksasa yang lebih kuat dan lebih dahsyat. Ia kini mampu bertahan jauh lebih lama, sebelas bulan. Naudzubillah.

Andaikan kita mampu segera menguasai diri, kembali berdiri tegak dengan tanpa sedikit meninggalkan sikap waspada kita, tetap menjaga keistiqamahan dalam menjaga kualitas dan kuantitas beribadah, tetap berucap dan bertingkah sesuai tuntutan syariat, tetap menutup rapat ruang gerak hawa nafsu dalam hati dan jiwa kita, tetap memohon diberikan kekuatan untuk menjalani perjalanan panjang kisah kehidupan ini, serta tetap membawa diri untuk senantiasa bertahan dalam semangat perbaikan akhlak. Maka InsyaAlloh, kemenangan di akhir kisah hidup kita bukan hanya menjadi angan-angan dan cita-cita belaka.

Memang bukan hal mudah untuk menjaga kualitas dan kuantitas ibadah kita seperti di bulan Ramadhan. Namun, ini bukan sebuah harga mati dari sebuah perjuangan. Berusaha dengan sekuat tenaga, dengan diiringi do'a serta usaha maksimal, serta dengan terus berupaya meng-upgrade sisi keimanan serta keilmuan kita dengan tetap mengazamkan niat lillaahi ta'ala semoga menjadi jawaban tepat atas kemunduran dari kualitas dan kuantitas ibadah kita di bulan-bulan berikutnya.

Karena jika tidak, jika kita hanya terlena dengan kemenangan yang telah kita raih, maka ... perlahan namun pasti, dengan berat hati kita harus mengakui kekalahan. Karena sang monster hawa nafsu jauh lebih istiqamah dalam menggoda keimanan dalam diri kita. Ia dengan leluasa telah mampu memutarbalikkan posisi kemenangan atas diri kita.

Tinggalah kita seonggok mahluk yang tak berdaya. From Hero to Zero!

Naudzubillahi min dzalik ...

Semoga Alloh senantiasa membimbing diri ini, menapaki hari dengan segala keikhlasan, menapaki hari dengan berjuta kesyukuran, untuk menggapai keistiqamahan dalam bertindak dan bertingkah sesuai syariat, serta mampu menghadirkan ibadah-ibadah terbaik dalam setiap desah nafas panjang kehidupan.

Aamiin yaa robbal'alamiin ...

22 komentar:

  1. amiin.. Amiin.. Allaahumma amiin..

    Segelap apapun mendung yg akan menggantung,
    sederas apapun hujan yg akan turun,
    aku akan terus melangkah!

    Akan kubuktikan bhw...
    GUE NEVER DIE


    besok rncn daku mo upload resensinya. :)

    BalasHapus
  2. jihad paling besar adalah jihaddunnafs perang melawan hawa nafsu ... dan musuh terbesar adalah diri sendiri ... :-)

    BalasHapus
  3. Aamiin, semoga terus dan terus menjadi lebih baik...

    BalasHapus
  4. amin ya robbal'alamin...

    bisa dibilang perjuangan akan menjadi lebih berat setelah ramadhan...cz skrg hawa nafsu kembali berkolaborasi dengan setan...mantap sudah

    tfs

    BalasHapus
  5. Nembus ke hati dan jiwa taushiyahnya... makasih, mau nambahin neh dari AbiZIF :
    - Pertama, seliar apa pun nafsu kita, ia bisa didewasakan.
    - Kedua, sekotor apa pun jiwa kita, ia bisa dibersihkan.
    - Ketiga, sepicik apa pun ego kita, ia bisa dicerdaskan.

    Moga kita senantiasa dapat saling mengingatkan dalam hal kebenaran dan kesabaran... amiin
    (wallahu a'lam)

    BalasHapus
  6. Amiin ya Robbal alamiin, tapi kita sudah punya amunisi yg lebih mantab tentunya setelah melewati zona ramadhan yg lalu,

    Ayoo Semuaaa, saatnya beruubaaaah. (gaya Kotaro Minami KBH RX) ^_^

    BalasHapus
  7. Aamiin...Allahumma Aamiin..syukron katsiron sharenya

    BalasHapus
  8. yang jelas..semuanya g cukup hanya dengan niat doang..:)

    BalasHapus
  9. Amin...
    mudah2an bisa...harus bisa!

    ps:
    musuh2 KBH RX tidak pernah jadi raksasa...
    monster2 yang jadi raksasa setelah hancurnya biasanya ada di "pahlawan beregu" semacam Google V, Power Rangers, Mask Man etc...
    hehe..iseng aja...pengalaman waktu kecil ;-)

    BalasHapus
  10. wkwkwkwkwk.... pantesan ada yang ganjil apaan ya... ternyata... 'monsternya..' ;))

    BalasHapus
  11. Hehehe, ketahuan juga .... :D
    Soalnya kalo dibikin ceritanya dari seri pahlawan beregu, gak nyambung sama maksudnya.
    Jadi khusus untuk episode ini anggap saja beneran untuk monster di KBH berubah jadi raksasa ... :D

    BalasHapus
  12. Wah iya Dik...kapn ya aku bisa nulis kaya kamu...?

    BalasHapus
  13. Salaam Dhika!!!..............Alhamdulillah Tulisan yang sangat baikkk dan terimakasih udah berbagi bersama ceritanya..............dan ameen ya robbal 'alamin diatas doanya.....insya'allah...............Wassalam dari Siti Nur Fazurah....*senyum selaluuu*....<(^_^)>

    BalasHapus
  14. Bagus banget tulisan nya .... sekarang kerja di mana neh dik...
    Maaf lahir batin ya .... ^__^

    BalasHapus
  15. Satu dorongan yg baik buat insan yg alpa ini...
    Apakah Madrasah Ramadhan yg lalu dpt memberi keberkesanan dlm meniti hari2 muka..? Jawapannya ada pada diri masing2...
    Istiqomah....

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.