Memilih Tersesat?

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Memasuki jalanan di bagian selatan kota kembang, menjadikan suasana kini mulai berbeda. Cuaca panas siang itu memang cukup menyengat, namun meskipun begitu tentunya tidak sepanas jika kita bandingkan dengan panasnya kota Jakarta. Suasana alam pegunungan mulai menghiasi sudut-sudut mata ini. Pepohonan hijau terlihat masih berjejer disebelah kiri dan kanan jalan raya. Beberapa kendaraan kini melintas dan meliuk-liuk diatas satu garis yang menghias di penghujung perbatasan kota saat itu.

Perjalanan sudah hampir sembilan puluh menit, namun sampai saat itupun kami belum juga menemukan dimana acara pernikahan salah satu kakak angkatan kami itu. Berbekal sebuah sms yang menuliskan sebuah alamat saja yang ternyata itupun juga kurang jelas, sehingga kami dibuatnya kebingungan.


Jujur, meskipun beberapa tahun lalu kamipun sempat tinggal di kota Bandung ini, namun untuk menelusuri hingga ke pelosok kota-nya, kami belum pernah.

Sebuah keputusan kami ambil. Kami memperlambat laju kecepatan kendaraan, dan kemudian bergerilya bertanya pada satu demi satu orang-orang yang kami temui disana. Ternyata cukup sulit juga menemukan alamatnya. Hingga akhirnya, diujung waktu kami dipertemukan dengan seorang bapak yang menunjukkan arah menuju tempat tersebut. Alhamdulillah ...

Beberapa dendangan nasyid masih menghiasi suasana acara walimah. Beberapa tamu undangan hilir mudik, meskipun mungkin jumlahnya tidak sebanyak pada waktu sebelumnya. Karena, hampir waktu ashar ketika kami sampai disana. Sesaat aku berpikir, "Andaikan sebuah petunjuk saja yang jelas menemani perjalanan kami tadi, mungkin tidak perlu sampai berlama-lama kami berada di perjalanan untuk kebingungan".

Membayangkan, andaikan juga seorang hamba berada di dunia ini tanpa sebuah petunjuk hidup, entahlah bagaimana nasibnya. Mungkin terkatung-katung, serta hanya mampu merajut satu demi satu kebingungan pastinya dalam setiap harinya. Melangkah tanpa arah, serta tak pernah tahu apa yang harus dilakukan serta apa yang harus ia tuju.

Ternyata memang benar ketika orang-orang bijak berkata, "Alangkah nikmatnya jika kita berada dalam sebuah hutan dan kita memiliki peta maka sebelantara apapun hutan itu kita tidak perlu khawatir tidak bisa melewatinya. Apalagi jika kita saat itu bersama dengan seorang pemandu yang tentunya lebih tahu akan seluk beluk hutan itu, pasti semuanya akan lebih mudah".

Namun, tentunya ceritanya akan berlainan ketika rupanya jangankan seorang pemandu, bahkan sebuah coretan peta-pun untuk kita jadikan panduan, kita tidak memilikinya.

Itulah Islam dengan Al-Quran. Kehadiran Al-Quran sebagai sebuah panduan hidup untuk ummat ini seharusnya telah banyak menggiring ummat untuk bisa melangkah tegap menuju terminal akhir perjalanan panjang kehidupan, menuju ke tempat sebenarnya kita nanti akan berlabuh disana, di akhirat sana.

Namun, ternyata hingga saat ini ketika kita memperhatikan media-media, alangkah sedikitnya masyarakat yang tertarik untuk membahas karya ini dan justru ternyata mereka lebih tertarik untuk membaca dan membahas berulang-ulang karya-karya manusia yang belum jelas akan arti, makna serta kebenaran akan kandungan didalamnya. Sebuah karya yang benar-benar akan menuntun mereka menuju keshalehan pribadi dan ummat, justru ternyata diabaikan. Makanya wajar saja jika kini zaman telah semakin berubah. Tidak sedikit sesuatu yang benar dianggap salah, namun yang salah justru dijunjung dan dipuja sebagai sebuah kebenaran. Karena panduan yang dijadikan pedoman hidupnya merekapun bukan panduan dari Alloh, namun panduan dari mahluknya. Na'udzubillah ...

Selain itu, ternyata kedekatan kita dengan Ia sang Rabb pencipta-pun menjadi satu alasan bagi kita dalam menelusuri jejak-jejak kaki. Bagaikan keberadaan kita dengan seorang pemandu tadi. Semakin dekat kita dengan dia, maka semakin banyak kita bisa meminta kepadanya, semakin banyak kita bisa bertanya kepadanya, serta tentunya akan semakin tahu kemana kita harus melangkah.

Karena ketika diri ini selalu dan semakin dekat dengan-Nya, maka insyaAlloh, tak ada dan tak akan pernah ada yang sulit bagi-Nya, untuk membimbing dan menuntun kita menapaki hari-hari.

Semoga kita tidak termasuk kepada mereka yang melalaikan semua ini, yang berjalan sendiri tanpa arah dan tujuan yang pasti, yang berpegang pada sehelai benang yang tak jelas akan ujung dan pangkalnya, yang hanya akan mengantarkan pada ketersesatan belaka. Namun, semoga justru kita termasuk pada mereka, mereka yang senantiasa berpegang teguh akan Al-Quran, yang senantiasa menyelami akan makna-maknanya, mengamalkan setiap perintah yang ada didalamnya, sehingga bisa tetap terus berjalan melintasi bumi ini pada satu pijak yang sama, yaitu pijak Iman dan Islam. Yang akan mengantarkan kita menuju satu ujung pegangan yang pasti di Surga nanti.

Aamiin yaa robbal'alamiin ...

14 komentar:

  1. yang pasti kita jadikn Al-Quran & sunnah sebagai panduan hidup...dsnalah terletaknya redha Allah....

    thanx ya udah bagi ingatan..^__^

    BalasHapus
  2. Selalu menarik hikmag dari setiap kejadian
    great ^_^

    BalasHapus
  3. Selalu menarik hikmah dari setiap kejadian
    great ^_^

    BalasHapus
  4. amiin...
    hm..tersesat itu, mungkin saja tak selalu gelap..
    bahkan mungkin berpoles hiasan dunia yang melenakan...
    sendiri menapaki jalan tak bertepi? rasanya tak akan sanggup..
    namun, dunia slalu bertepi...
    hanya tujuan kehidupanlah yang tak pernah bertepi...
    kehidupan yang sebenarnya ya Kak?
    perjumpaan dengan allah..
    dan itu, tak mungkin sendiri...
    ada petunjukNya dan banyak sahabat yang menemani :)
    ~deaisha

    BalasHapus
  5. "Taroktuu fiiqum amro,ini ma tamassaktum bihimaa walan tadzillu abadan alqur'an wa sunnati rasululloh" Sungguh telah aku tinggalkan kepada kalian 2 perkara,kalau kalian mampu memegang teguh keduanya maka jalan kalian tidak akan tersesat selamanya, yang 2 itu adalah alquran dan alhadits.. hanya Alloh yang tahu
    (luruskan kalau ada yang salah ya amin hehe)

    BalasHapus
  6. amien..
    tetep...jerman yang menang ya..:D

    BalasHapus
  7. TFS bro.........semoga Dia selalu menuntun jalan kita.

    @yudi: walaaaahhh supporter jerman disini rupanya ;P

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.