Mengapa Mesti di Tanggal itu?

Rating:★★★★
Category:Other
Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Sebuah catatan menuju Pemilu Legislatif 2009

Aku masih memandangi sebuah buku saku yang kini tergolek diatas telapak tanganku. Memandangi satu angka yang tertulis disana, serta beberapa baris kata-kata yang menghiasi lembaran-lembaran hingga kedalamnya.

Satu angka yang tertulis disana benar-benar telah membuatku seakan tak mengerti. Mengapa mesti di tanggal itu?

Di hari kesembilan di bulan April tahun ini, ketika rakyat Indonesia akan berada pada satu titik untuk satu periode yang diharapkan akan merubah bangsa ini untuk menuju kearah yang lebih baik, justru disanalah aku menyadarinya.

Hari itu tepat satu hari setelah delapan bulan dari bulan ke-delapan hari ke-delapan serta tahun ke-dua ribu delapan yang telah menjadi satu moment penting bagi satu partai dakwah ini. Satu moment penting yang telah mengantarkannya kini berada di nomor urut delapan dalam jajaran partai peserta Pemilihan Umum yang menjadi gelaran ajang demokrasi lima tahunan bangsa ini. Satu moment yang akan digunakan bangsa ini untuk kembali berusaha memperbaiki nasib untuk lima tahun berikutnya.

Satu hari berselang, ya ... tepat satu hari. Apakah memang karena dihari itu Alloh akan menjadikan partai dakwah ini menjadi partai nomor satu dalam perolehan kepercayaan dari masyarakat? Wallahu’alam. Aku berdo’a untuk itu.

Aku membolak-balikkan lembar demi lembar didalam buku itu. Mataku kembali tercekat ketika membaca satu point yang menjadi point pertama sekaligus juga point utama dalam rangkaian butir-butir delapan amanah dalam rangka upaya pemenangan pemilu di tahun ini. “Meningkatkan taqorub pada Alloh dan meniatkan dengan penuh keikhlasan kepada Alloh semua amal dalam pemenangan pemilu 2009 sebagai ibadah jihad politik”. Subhanalloh ...

Selanjutnya aku menemukan lagi tulisan yang tertulis disana diantaranya bahwa bukanlah untuk hanya semata mencari kekuasaan namun semua harus didasarkan atas dasar untuk pelayanan, bukanlah ketertarikan atas jabatan namun semua hanya didasarkan atas keikhlasan mengemban amanah yang telah dipercayakan oleh ratusan, ribuan, hingga jutaan masyarakat Indonesia yang telah lama mendambakan hadirnya keadilan dan kesejahteraan.

Kiranya tak berlebihan memang. Satu cita akan terwujudnya Indonesia yang islami bukanlah sesuatu yang mudah terukir seperti gores lukisan yang tergambar diatas kanvas, atau pula bukanlah seperti rangkaian kata-kata yang dengan mudahnya tertulis diatas kertas. Namun ada jalan panjang yang harus dilalui untuk menuju kepadanya, saudaraku.

Memang benar, seringkali dilema telah mengasingkan keberadaan kita dalam kancah perpolitikan. Ketika kita mencoba mengusung “bersih” sebagai slogan, maka beramai-ramai orang mengorek dan mencari serta dengan seakan bangganya memamerkan kesalahan kita untuk diumbar diberbagai media, meski semua itu belum jelas kebenarannya.

Ketika kita mengambil kata “peduli” juga sebagai slogan, mereka berlomba menghujat dan mencaci kita serta mengatakan bahwa ternyata apa yang telah kita lakukan tak lebih dari sekedar mencari perhatian serta sanjungan. Padahal bukan itu saudaraku. Bukan itu. Kami hanya ingin mereka mengikuti apa yang telah kami lakukan untuk bangsa ini. Kami ingin mereka tersadar akan kesombongan-kesombongan diri, mereka yang hanya memikirkan kepentingan-kepentingan pribadi, untuk segera kembali berorientasi pada bukti, bukan hanya sekedar janji yang tak pernah terbukti.

Kemudian sesaaat ketika kita mengambil kata “profesional”-pun sebagai satu panduan dalam menjalankan amanah yang telah ada. Ironis, bahwa ternyata jauhlah dari sebuah penghargaan yang juga memang tak pernah kami harapkan untuk kami dapatkan sesaat ketika keberhasilan satu demi satu telah kami raih untuk membangun kesejahteraan di atas bumi Indonesia ini. Namun mereka malah berebut dan saling bersikut untuk saling berlomba meng-klaim atas keberhasilan yang ada.

Aku masih termenung menatap semuanya. Kini bukan hanya sebuah buku saku itu yang telah berada di telapak tanganku. Namun gerak langkah partai dakwah ini yang semakin hari demi hari semakin saja Alloh dengan kasih dan sayangnya menempatkannya untuk berada pada tingkatan-tingkatan ujian yang semoga akan semakin membawanya kedalam keistiqamahan dalam mengemban risalah dakwah ini.

Mohon do'a dari semuanya ...

Semoga Alloh senantiasa membimbing kita dalam melangkah.
Semoga Alloh senantiasa menuntun kita dalam berjalan.
Semoga Alloh senantiasa merangkul kita dalam berjuang.
Demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan.

Aamiin yaa robba'alamiin ...

19 komentar:

  1. Insya Allah saya makin sayang sama angka 8 ini...dan semoga para pemimpinnya tetap Amanah Istiqomah dan profesional...amien

    BalasHapus
  2. Aku tidak pernah mencintai PKS,
    Tapi aku mencintai kiprah PKS dalam dakwah ini.

    BalasHapus
  3. Yooo ayoooo.. ayoo )|( ku.. ku ingiiin.. )|( menaaang.. MENANG! 3x

    BalasHapus
  4. Amin.
    Semoga selalu bersih, peduli & profesional.
    moment itu semakin dekat, selamat mem-blow up di MP kita masing2.
    Jangan sia-siakan meskipun hanya MP:-)
    Kalau saat tak di depan i-net, baru langsung.
    -tetap semnagat bahagiakan ummat-

    BalasHapus
  5. Amin yarabbal aalamin....Semoga PKS betul-betul bisa membawa keadilan dalam hukum dan politik, sejahtera dalam ekonomi dan bermartabat dalam sosial budaya... Bersama Allah pasti Kita bisa...Allahu Akbar....

    BalasHapus
  6. Semoga no 8 bisa membahagiakan umat dan bangsanya, terus berjuang buat kader dan calegnya untuk menjadikan partai no1 d pemilu 9 april nanti, oh iya ada yg saya mau tnyakan mengenai pemilu, sya orang bdg tpi tinggal d kalimantan apakah sya bisa nyonteng angka 8 d kalimantan

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah saya dapat ini kang,
    Saya copy dari Pasal 3 Peraturan KPU No. 35 Tahun 2008 :


    (1) Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS, adalah :
    a. pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap untuk TPS (Model A3); dan
    b. pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (Model A4).

    (2) Daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas data pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap di TPS asal, tetapi karena keadaan tertentu pemilih tidak dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih di TPS yang telah ditetapkan.

    (3) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi keadaan karena menjalankan tugas pada saat pemungutan suara atau karena kondisi tidak terduga diluar kemauan dan kemampuan yang bersangkutan, antara lain karena sakit, menjadi tahanan, tugas pekerjaannya, tugas belajar, pindah domisili, tertimpa bencana alam sehingga pemilih yang bersangkutan tidak dapat menggunakan hak suaranya di TPS yang telah ditetapkan.

    (4) Untuk dapat dimasukkan dalam daftar pemilih tambahan, seseorang harus menunjukkan bukti identitas diri dan bukti yang bersangkutan telah terdaftar sebagai pemilih dalam daftar pemilih tetap di TPS asal, dengan membawa formulir Model A5 yang ditandatangani oleh KPPS/PPS/PPK/KPU kabupaten/kota.

    (5) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (4), melaporkan kepada KPPS/PPS/PPK/KPU kabupaten/kota dimana yang bersangkutan akan memberikan suara dengan menunjukkan surat pemberitahuan dari PPS/ KPPS asal (Model A5), paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

    (6) PPS/KPPS mencatat pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dalam Daftar Pemilih Tambahan (Formulir Model A4) dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK.

    Untuk lebih lengkapnya bisa di download di :
    http://www.kpu.go.id/dmdocuments/Peraturan_35_Tahun2008.pdf

    BalasHapus
  8. Amin ya Robbal 'Alamin. Terus berjuang menyongsong kemenangan ! Allahu Akbar !

    BalasHapus
  9. mas didik nanti jd caleg ajah, biar bisa "memprogram" aleg2nya jadi pinter komputer..

    BalasHapus
  10. hehehe, masa baru Caleg tapi udah memprogram Aleg? :D
    Kebalik kayaknya mas... :D

    BalasHapus
  11. untuk jadi aleg kan harus caleg dullu mas. hehe

    BalasHapus
  12. APAPUN PARTANYA DPD NYA. ANAS MAHRUP.SE.
    TERMUDA
    MARI MENUJU PERUBAHAN.
    dapil DKI JAKARTA

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.