(New) Trailer & Soundtrack Film Ketika Cinta Bertasbih





YANG SEMAKIN MEMBUAT PENASARAN ...

Ini memang luar biasa. Film pertama di Indonesia yang akan tayang secara serentak di 8 negara mulai tanggal 11 Juni 2009 ini. Terhitung dari mulai Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Philifina, Australia hingga ke negeri awalnya cerita film ini berada, Mesir.

Sebuah prestasi yang cukup membanggakan tentunya bukan hanya bagi para insan perfilm-an Indonesia, namun juga bagi kita semua masyarakat Indonesia. Sebuah prestasi dari sebuah mega film yang juga di adaptasi dari sebuah novel mega best seller ini memang layak diperhitungkan.

Diangkat dari novel karya Habibburahman El Shirazy. Ketika Cinta Bertasbih terdiri dari 2 seri dan populer di kalangan para pecinta buku tanah air. Hingga kini lebih dari 1 juta eksemplar novel tersebut laku terjual.

Sinemart Pictures jatuh hati untuk memfilmkannya dalam versi utuh. Yakni dengan mengambil lokasi asli seperti yang tertulis dalam setting novelnya, mencari pemain yang memiliki karakter tak jauh dari tokoh dalam novelnya melalui proses audisi, dan melamar Chaerul Umam untuk kembali menyutradarai film setelah selama 11 tahun vacuum dari kiprahnya sebagai sutradara.

Ketika Cinta Bertasbih berfokus pada perjalanan tokoh Azzam (M. Cholidi Asadil Alam), seorang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar Kairo-Mesir. Kuliahnya tertunda selama 9 tahun setelah ayahnya meninggal dunia, sehingga demi menghidupi dirinya dan keluarganya di Solo Azzam berdagang bakso dan tempe di Kairo-Mesir. Namun dari pekerjaannya itulah, ia menjadi terkenal di kalangan KBRI di Kairo, dan mempertemukannya dengan Eliana (Alice Norin), gadis cantik-modern, putri Dubes RI di Mesir.

Perjalanan hidup dan cinta Azzam yang berliku tidak sekedar memberikan pencerahan jiwa namun mengajak penonton untuk lebih mendalami rahasia Illahi dan memaknai cinta. Kehadiran Anna (Oki Setiana), seorang wanita Islami yang menggoda hati Azzam menjadi unsur yang mengikat keduanya dalam misteri cinta yang dikemas dalam sudut pandang yang sangat berbeda dari film-film drama romantis pada umumnya. Peran adiknya bernama Husna (Meyda Sefira), serta Furqan (Andi Arsyil)-teman kuliahnya yang juga berasal dari Indonesia dan terinfeksi AIDS merangkum perjalanan hidup Azzam menjadi sebuah cerita yang sangat bernilai.

Film ini didukung oleh belasan artis senior papan atas, seperti Deddy Mizwar, Didi Petet, Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Nungki Kusumastuti, bahkan sastrawan-Taufik Ismail pun muncul sebagai cameo. Ilustrasi musik dan soundtrack ditangani oleh Melly Goeslaw dan Anto Hoed. Krisdayanti pun tampil sebagai salah satu pengisi album soundtrack film Ketika Cinta Bertasbih.

Seluruh setting dalam novel dihidupkan dengan pengambilan gambar dari lokasi sebenarnya di Kairo-Mesir. Termasuk KBRI di Mesir, Sungai Nil, bahkan Universitas Al Azhar yang selama ini tidak memperbolehkan film asing melakukan syuting di lokasi tersebut. Separuh mahasiswa Indonesia asli yang menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo-Mesir juga terlibat dalam proses pembuatannya.

Soundtrack Ketika Cinta Bertasbih :




KETIKA CINTA BERTASBIH
Melly Goeslaw feat. Amee

Bertuturlah cinta
Mengucap satu nama
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih
Mengutus Hati ini
Kuserahkan hidup dan matiku padamu

Bisikkan doaku
Dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku padamu Maha Cinta
Suda di ubun-ubun cinta mengusik resah
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit

Ketika Cinta bertasbih Nadiku berdenyut merdu
Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud sukur padamu atas segala cinta ...

11 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.