Mereka Juga Punya Hak Rezeki di Hari Ini

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Mendapati pagi di hari ini memang agak beda dari biasanya. Aku memilih untuk menikmati sepuasnya udara di balik sebuah jendela meski bukan berpanorama lahan berbukit ataupun pohon menghijau di kejauhannya. Menghirup nafas kebebasan dalam berucap syukur pada-Nya setelah sebuah periode kembali aku lalui dalam malam panjangnya.

Aku melangkahkan kaki, memutar kunci kamar dan membuka pintu menuju ke pelataran kamar kost untuk kemudian aku kini semakin mendekat kedalam suasana ketika sang mentari bersembunyi di antara bangunan-bangunan berlapis kaca itu. Aku meliriknya, meski kemudian ia hanya tersipu malu dan menyelinap kembali kebalik dinding-dindingnya.

Ini memang hari raya kembali bagi kami ummat Islam, Hari jum'at ini bukan hanya telah mengantarkan diri atas berjuta kesyukuran dari semua yang telah kami lalui dalam satu pekan. Namun, selain itu juga, setidaknya hari inipun begitu berharga bagi kami para pekerja "kuli" yang masih menggantungkan jalan rezeki dari Alloh melalui tangan orang lain. Hari jumat memang menjadi satu-satunya hari yang selalu kami rindu kehadirannya, karena di dua hari kemudiannya kami berharap akan dapat mendapati suasana yang agak berbeda dengan rutinitas biasanya.

Sejenak pandang ini berbalik ke arah beberapa tanaman yang kini mulai tak tersentuh di pojokan sana. Aku sudah  tidak ingat lagi, entah berapa lama tangan ini sudah tidak menghiraukannya lagi. Meski mereka kini mulai layu, namun biasanya ego diri kadang lebih memuja kepentingan pribadi daripada hanya meperhatikan kehidupan mereka, kehidupan yang begitu sederhana dari mereka meski hanya berupa tanaman-tanaman yang memang tak bisa berbicara itu.

Aku mencoba melangkahkan kaki. Mengambil air di belakang sana.

Meski harus tertatih menyiramkan air-air itu kepadanya, namun aku lalui semuanya dengan kenikmatan. Nikmat ketika mendapati kembali satu perubahan berseri dari kilau-kilau daunnya. Nikmat ketika mendapati kembali satu perubahan kesegaran dari batang-batang kecil yang berdiri mematung menyokong tubuhnya. Atau juga nikmat ketika mendapati kembali kuncup-kuncup bunga yang sebelumnya hampir menyerah kalah karena tak mampu bertahan ketika pasokan mineral untuknya tak lagi tercukupi.

Alhamdulillah kini mereka kembali.

Memang tak ada sorakan gembira, atau bahkan pula tak akan pernah ada anggukan tubuh serta ucapan terimakasih yang akan bergulir dari daun-daun, akar, batang ataupun kuncup itu pada kita. Namun entahlah, setiap kali setelah aku melakukan hal ini selalu ada kedamaian yang terbersit dalam hati ini.

Mereka terdiam namun ternyata dalam diamnya mereka begitu banyak memberi pelajaran pada kita. Tak jarang mereka memberi kesejukan pada diri ini, namun apa balasannya? Bukankah kita hanya terlalu sering menikmatinya tanpa berusaha untuk mampu berbalas budi padanya?

Hal ini pelajaran pertama yang dapat aku dapatkan, bukankah juga hal ini berlaku pada diri ini terhadap orang lain? Entahlah ...

Ah, antara hati dan pikiranku lagi-lagi kini bersilang lagi pendapat didalam jiwa ini. Menyesali semuanya, serta menyalahkan atas segala tindak dan langkah yang pernah diperbuat untuk melalaikan mereka.

Tapi tunggu dulu, rasanya ada satu hal lagi yang mereka katakan dalam diamnya?

Ya, ternyata dalam diamnya merekapun mengajarkan kita untuk belajar kembali memahami makna akan begitu besarnya makna yang ada, ketika kita bisa menjadi jalan rezeki bagi mahluk yang lain.

Memang benar ternyata, mereka-pun mahluk-mahluk Alloh yang dititipkan oleh-Nya untuk kita pelihara serta untuk kita jaga. Mereka berhak mendapatkan rezeki hari ini, rezeki yang meski hanya sebulir air yang sebetulnya telah Alloh berikan kepada mereka, namun begitu sulit meraihnya apalagi ketika hujan telah begitu lama tidak menyapa ranah tanah di bumi ini, hingga ternyata kesempatan itu menjadi satu lagi ladang amal bagi kita untuk dapat memberikannya.

Subhanalloh ...

"Jadilah jalan kemudahan bagi orang lain dalam hal kebaikan apapun, niscaya engkaupun akan diberikan pula jalan kemudahan dalam mendapatkan segala kebaikan pula dari yang lainnya".

Wallahu'alam bish-shawab

6 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.