Berhaji Itu Undangan Alloh
Saya tertegun membaca sebuah headline berita. Lebih dari 100 orang calon jamaah haji Indonesia tahun ini tertahan keberangkatannya di negeri tetangga.
Heran? Ya, setidaknya rasa penasaran itu yang muncul pertama kali ketika sayapun mendapati kabar tersebut.
Selidik punya selidik ternyata keberangkatan mereka memang tidak melalui jalur resmi pemerintahan Indonesia. Keterbatasan jumlah kuota jamaah haji yang diberikan oleh pemerintah Saudi kepada setiap negara menjadi asal muasal dari cerita ini.
Konon katanya jika kita mendaftar haji di Indonesia tahun ini maka jadwal keberangkatannya bisa 10 bahkan 15 tahun lagi. Wallohu'alam...
Namun yang pasti dengan kondisi seperti ini ternyata mendorong banyak orang untuk mencari celah bagaimana cara agar keinginan mereka untuk bisa beribadah haji di tanah suci cepat terwujud.
Akhirnya dimulailah kisah ini, mereka mencoba cara dengan mendaftar haji melalui negara tetangga yang mungkin kuota jamaahnya masih tersedia. Padahal katanya biaya untuk mendapatkan paspor di negara tersebut saja bukan angka yang tidak sedikit pula.
Namun sayang begitu sayang. Jalan yang mereka tempuh mungkin belum menemukan ridho-Nya. Kembali Alloh mengingatkan kepada kita bahwa perkara haji itu bukan hanya perkara berapa banyak uang yang kita punya. Ini adalah salah satu dari 3 panggilan Alloh kepada ummat manusia selama hidupnya selain panggilan sholat melalui panggilan adzan serta panggilan kematian di ujung usia kita.
Ada yang kecewa, ada yang bersedih hati. Bahkan ada yang gagal berangkat di tahun lalu dan kini dengan cara ini dia mencobanya di tahun ini. Namun hasilnya, Alloh belum mengizinkannya. Wallohu'alam
Semoga ini menjadi pengingat kita. Janganlah kita menganggap bahwa harta dan dunia adalah segalanya. Menganggap jika kita memiliki uang maka segala yang kita inginkan akan bisa terwujud dalam sekejap mata. Akan ada dan akan selalu ada Alloh penentu segalanya.
Wallohu'alam bish-shawab...
Heran? Ya, setidaknya rasa penasaran itu yang muncul pertama kali ketika sayapun mendapati kabar tersebut.
Selidik punya selidik ternyata keberangkatan mereka memang tidak melalui jalur resmi pemerintahan Indonesia. Keterbatasan jumlah kuota jamaah haji yang diberikan oleh pemerintah Saudi kepada setiap negara menjadi asal muasal dari cerita ini.
Konon katanya jika kita mendaftar haji di Indonesia tahun ini maka jadwal keberangkatannya bisa 10 bahkan 15 tahun lagi. Wallohu'alam...
Namun yang pasti dengan kondisi seperti ini ternyata mendorong banyak orang untuk mencari celah bagaimana cara agar keinginan mereka untuk bisa beribadah haji di tanah suci cepat terwujud.
Akhirnya dimulailah kisah ini, mereka mencoba cara dengan mendaftar haji melalui negara tetangga yang mungkin kuota jamaahnya masih tersedia. Padahal katanya biaya untuk mendapatkan paspor di negara tersebut saja bukan angka yang tidak sedikit pula.
Namun sayang begitu sayang. Jalan yang mereka tempuh mungkin belum menemukan ridho-Nya. Kembali Alloh mengingatkan kepada kita bahwa perkara haji itu bukan hanya perkara berapa banyak uang yang kita punya. Ini adalah salah satu dari 3 panggilan Alloh kepada ummat manusia selama hidupnya selain panggilan sholat melalui panggilan adzan serta panggilan kematian di ujung usia kita.
Ada yang kecewa, ada yang bersedih hati. Bahkan ada yang gagal berangkat di tahun lalu dan kini dengan cara ini dia mencobanya di tahun ini. Namun hasilnya, Alloh belum mengizinkannya. Wallohu'alam
Semoga ini menjadi pengingat kita. Janganlah kita menganggap bahwa harta dan dunia adalah segalanya. Menganggap jika kita memiliki uang maka segala yang kita inginkan akan bisa terwujud dalam sekejap mata. Akan ada dan akan selalu ada Alloh penentu segalanya.
Wallohu'alam bish-shawab...
Leave a Comment